Usai santap siang dan menjalankan sholat Dzuhur, bergegas mengambil smpartphone yang jumlahnya lebih dari satu, yang terletak di atas meja. Laptop dengan Notepad di layar yang bertuliskan beberapa transkrip dan berita, dibiarkan begitu saja.
Sementara di atas meja, ada sejumlah gelas plastik tempat air minum dan kopi, bekas bungkusan makanan dan colokan yang agak semrawut.
Senin 24 Oktober 2016 pukul 14.00 WIB Presiden Jokowi akan melakukan rapat koordinasi dengan para Pangdam dan Kapolda seluruh Indonesia di Istana Negara.
"Sudah disuruh masuk ya," bergegas kami menuju pilar, tempat biasanya menunggu narasumber. Lokasinya di belakang Istana Negara, tidak jauh dari pintu masuk para tamu yang hendak ke Istana.
Bergegas berlari, takut tidak bisa masuk. Dalam protokoler kepresidenan, apabila Presiden sudah berada di ruangan atau lokasi acara, maka susah kita untuk bisa masuk.
Beberapa menit di dalam dengan recorder yang sudah menumpuk dekat mulut speaker, akhirnya Presiden datang. Speaker ibarat nyawa bagi jurnalis. Dalam banyak acara, speaker yang pertama dicari. Atau kalau dorstop (todong narasumber), maka siapa yang paling dekat maka dia yang bisa merekam suara itu.
Jokowi kali ini datang bersama Wapres Jusuf Kalla. Seperti biasanya, keduanya selalu begitu. Hanya kali ini, tidak didampingi kedua istri, Ibu Negara dan Ibu Wakil Presiden yang juga berkegiatan di luar Jakarta.
Deretan kursi bagian depan yang berhadapan dengan kursi-kursi tempat para Pangdam dan Kapolda seluruh Indonesia duduk, ditempati oleh Presiden dan Wapres.
Ada juga kementerian terkait yakni Menkopolhukam Wiranto, Menko PMK Puan Maharani, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menhan Ryamizard Ryacudu, Mendagri Tjahjo Kumolo. Ada juga Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, dan Kepala BNPT Komjen Suhardi Aliyus.
Perempuan yang membawakan acara, langsung membacakan arahan Presiden. Dia langsung to the point. Tidak ada basa-basi dulu dari menteri-menteri terkait atau bahkan dari Wapres sekalipun. "Arahan Bapak Presiden," baca sang MC.
Presiden Jokowi langsung menuju mimbar, tepat berada di depannya. Ia pun menyampaikan salam terbuka kepada seluruh Pangdam dan Kapolda seluruh Indonesia, serta para perwira tinggi TNI dan Polri.
"Siang hari ini saya hanya berbicara 2 hal. Yang berkaitan dengan pungutan liar, dan yang kedua yang berkaitan dengan pilkada. Hanya itu saja sebagai pengantar di awal," singkat Jokowi, yang langsung kembali duduk dan berbincang dengan Wapres JK.
Dia sempat tersenyum, hanya memberi sambutan sepanjang 57 detik, yang saking pendeknya bisa dicatat dalam MURI atau bahkan Guinness world Records. Itu saja, dalam menyambung dari kalimat satu ke yang lain, Jokowi banyak berhentinya. Kalau tanpa terbata, mungkin hanya 20-an detik Jokowi berpidato.
Sementara di atas meja, ada sejumlah gelas plastik tempat air minum dan kopi, bekas bungkusan makanan dan colokan yang agak semrawut.
Senin 24 Oktober 2016 pukul 14.00 WIB Presiden Jokowi akan melakukan rapat koordinasi dengan para Pangdam dan Kapolda seluruh Indonesia di Istana Negara.
Foto: Biro Pers Istana |
Bergegas berlari, takut tidak bisa masuk. Dalam protokoler kepresidenan, apabila Presiden sudah berada di ruangan atau lokasi acara, maka susah kita untuk bisa masuk.
Beberapa menit di dalam dengan recorder yang sudah menumpuk dekat mulut speaker, akhirnya Presiden datang. Speaker ibarat nyawa bagi jurnalis. Dalam banyak acara, speaker yang pertama dicari. Atau kalau dorstop (todong narasumber), maka siapa yang paling dekat maka dia yang bisa merekam suara itu.
Jokowi kali ini datang bersama Wapres Jusuf Kalla. Seperti biasanya, keduanya selalu begitu. Hanya kali ini, tidak didampingi kedua istri, Ibu Negara dan Ibu Wakil Presiden yang juga berkegiatan di luar Jakarta.
Deretan kursi bagian depan yang berhadapan dengan kursi-kursi tempat para Pangdam dan Kapolda seluruh Indonesia duduk, ditempati oleh Presiden dan Wapres.
Foto: Biro Pers Istana |
Perempuan yang membawakan acara, langsung membacakan arahan Presiden. Dia langsung to the point. Tidak ada basa-basi dulu dari menteri-menteri terkait atau bahkan dari Wapres sekalipun. "Arahan Bapak Presiden," baca sang MC.
Presiden Jokowi langsung menuju mimbar, tepat berada di depannya. Ia pun menyampaikan salam terbuka kepada seluruh Pangdam dan Kapolda seluruh Indonesia, serta para perwira tinggi TNI dan Polri.
"Siang hari ini saya hanya berbicara 2 hal. Yang berkaitan dengan pungutan liar, dan yang kedua yang berkaitan dengan pilkada. Hanya itu saja sebagai pengantar di awal," singkat Jokowi, yang langsung kembali duduk dan berbincang dengan Wapres JK.
Dia sempat tersenyum, hanya memberi sambutan sepanjang 57 detik, yang saking pendeknya bisa dicatat dalam MURI atau bahkan Guinness world Records. Itu saja, dalam menyambung dari kalimat satu ke yang lain, Jokowi banyak berhentinya. Kalau tanpa terbata, mungkin hanya 20-an detik Jokowi berpidato.
Comments