Selasa 16 Mei 2017 pagi, awalnya sudah kepikiran liputannya lebih santai. Pak Jokowi dari Tiongkok, langsung ke Palu Sulawesi Tengah untuk membuka Kongres PMII.
Kepikiran 'paling Pak Jokowi ke Jakarta sore atau malam, lalu istrahat'. Walau kita juga sangsi, melihat cara kerja orang nomor 1 di Indonesia itu yang hard worker banget.
Ternyata benar. Pak Jokowi ketemu ulama lagi, begitu info yang masuk. Hingga siang sekitar pukul 12.00 WIB, Kabiro Pers Pak Bey men-share agenda dadakan bahwa Pak Jokowi ketemu tokoh lintas agama.
Oke, bergegas sebelum siang bergerak menuju Istana. Setidaknya harus lebih cepat, agar bisa mencegat tamu-tamu itu, mewawancarai mereka, atau sekedar mengetahui diawal siapa saja tokoh-tokoh itu.
Pukul 13.30 WIB, staf Biro Pers Istana menghampiri ke bioskop (sebutan untuk presroom Istana) yang baru direnovasi (cie cie).
Dua tokoh yang familiar bagi kami, terlihat sudah tiba. Yakni Sekjen PBNU Hilmy Faisal Zaini dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin. Lebih kurang pukul 14.35 WIB, kami yang sudah menunggu di depan pintu belakang Istana Merdeka, dipersilahkan untuk masuk.
Seperti biasa, mengambil foto dan video, merekam percakapan pembukaan, dan mencari tahu siapa-siapa saja yang datang. Sempat terkaget, Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Jarang sekali atau bahkan tidak pernah, dalam pertemuan-pertemuan seperti ini didampingi oleh beliau berdua. Paling tidak, ada Mensesneg atau Seskab atau menteri terkait. Belakangan baru tahu, Menteri Agama sedang di luar kota.
Oke, fokus pada Pak Gatot dan Pak Tito. Kedua jenderal ini, dikenal irit bicara dan cenderung 'menghindari' pers. Beliau berdua, biasanya keluar Istana melalui pintu depan dekat masjid, atau yang biasa kami sebut 'lewat wisma' (karena memang dekat Wisma Negara), sehingga tidak harus melalui kerumunan wartawan kalau keluar melalui pintu belakang Istana Negara.
Kesempatan ini ditunggu-tunggu. Hingga akhirnya, saat kami turun dari tangga Istana Merdeka, berpas-pasan dengan keduanya. Seperti prediksi, beliau berdua menolak diwawancara. Keduanya memotong jalan, menuju Masjid Baiturrahim yang ada di sisi barat Istana Merdeka. Waktu memang sudah masuk Ashar, sekitar pukul 16.00 WIB.
Tripod kamera televisi langsung standby. "Kita jaga aja lah ya, siapa tahu mau diwawancara," celoteh seorang teman, berharap. Pak Tito dan Pak Gatot, nampak sambil berbincang ketika melepas sepatu untuk wudhu.
"Siapa kira-kira imamnya?" tanya seorang teman.
"Pak Tito kayaknya," jawab seorang lagi.
Ini karena dalam beberapa kesempatan lalu, juga beredar foto mereka berjamaah, tapi yang imam adalah Pak Tito. Hanya bedanya, kini kami tidak bisa mendekat, hanya dari luar masjid.
"Kalau secara umur sih Pak Gatot yang imam," kata seorang merujuk tahun angkatan beliau berdua.
"Tapi kalau Pak Tito lebih fasih, seperti di Muhammadiyah juga nggak harus yang tua yang jadi imam," seorang lagi berkomentar.
Hingga prediksi 'Pak Tito Dan Pak Gatot, Siapa Jadi Imam?' ini buyar saat seorang anggota Paspampres mempersilahkan kami semua untuk tidak berada di tempat itu. Kami pun bergegas.
Lalu, siapa yang jadi imam-nya, Pak Gatot atau Pak Tito? #TungguFotonyaBeredar
Kepikiran 'paling Pak Jokowi ke Jakarta sore atau malam, lalu istrahat'. Walau kita juga sangsi, melihat cara kerja orang nomor 1 di Indonesia itu yang hard worker banget.
Ternyata benar. Pak Jokowi ketemu ulama lagi, begitu info yang masuk. Hingga siang sekitar pukul 12.00 WIB, Kabiro Pers Pak Bey men-share agenda dadakan bahwa Pak Jokowi ketemu tokoh lintas agama.
Oke, bergegas sebelum siang bergerak menuju Istana. Setidaknya harus lebih cepat, agar bisa mencegat tamu-tamu itu, mewawancarai mereka, atau sekedar mengetahui diawal siapa saja tokoh-tokoh itu.
Pukul 13.30 WIB, staf Biro Pers Istana menghampiri ke bioskop (sebutan untuk presroom Istana) yang baru direnovasi (cie cie).
Dua tokoh yang familiar bagi kami, terlihat sudah tiba. Yakni Sekjen PBNU Hilmy Faisal Zaini dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin. Lebih kurang pukul 14.35 WIB, kami yang sudah menunggu di depan pintu belakang Istana Merdeka, dipersilahkan untuk masuk.
Seperti biasa, mengambil foto dan video, merekam percakapan pembukaan, dan mencari tahu siapa-siapa saja yang datang. Sempat terkaget, Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Pak Gatot dan Pak Tito mendampingi Presiden Jokowi. Foto: Biro Pers Istana |
Oke, fokus pada Pak Gatot dan Pak Tito. Kedua jenderal ini, dikenal irit bicara dan cenderung 'menghindari' pers. Beliau berdua, biasanya keluar Istana melalui pintu depan dekat masjid, atau yang biasa kami sebut 'lewat wisma' (karena memang dekat Wisma Negara), sehingga tidak harus melalui kerumunan wartawan kalau keluar melalui pintu belakang Istana Negara.
Kesempatan ini ditunggu-tunggu. Hingga akhirnya, saat kami turun dari tangga Istana Merdeka, berpas-pasan dengan keduanya. Seperti prediksi, beliau berdua menolak diwawancara. Keduanya memotong jalan, menuju Masjid Baiturrahim yang ada di sisi barat Istana Merdeka. Waktu memang sudah masuk Ashar, sekitar pukul 16.00 WIB.
Pak Tito dan Pak Gatot hendak sholat ashar. Foto: koleksi pribadi |
"Siapa kira-kira imamnya?" tanya seorang teman.
"Pak Tito kayaknya," jawab seorang lagi.
Ini karena dalam beberapa kesempatan lalu, juga beredar foto mereka berjamaah, tapi yang imam adalah Pak Tito. Hanya bedanya, kini kami tidak bisa mendekat, hanya dari luar masjid.
"Kalau secara umur sih Pak Gatot yang imam," kata seorang merujuk tahun angkatan beliau berdua.
"Tapi kalau Pak Tito lebih fasih, seperti di Muhammadiyah juga nggak harus yang tua yang jadi imam," seorang lagi berkomentar.
Hingga prediksi 'Pak Tito Dan Pak Gatot, Siapa Jadi Imam?' ini buyar saat seorang anggota Paspampres mempersilahkan kami semua untuk tidak berada di tempat itu. Kami pun bergegas.
Lalu, siapa yang jadi imam-nya, Pak Gatot atau Pak Tito? #TungguFotonyaBeredar
Comments