Istana Kepresidenan mungkin akan terdengar begitu wah. Bagaimana tidak, Presiden RI berada di sana. Namun jika mendengar bioskop di Istana, rasanya bagaimana?
Jika mendengar kata bioskop, tentu pikiran akan melayang pada sebuah tempat untuk menonton film dengan layar besar. Di sebuah ruangan yang tertutup, gelap, dan tentu sangat entertainment. Jauh dari perkiraan kalau itu ada di dalam kompleks Istana.
Sekitar 2012-2013, pertama kali saya masuk ke Istana. Setelah setahunan meliput hiruk pikuk politik di DPR. Sebagai anak baru, tentu masih buta dengan peta Istana. Masih buta dengan budaya liputan di sana. Yang hanya saya tahu, harus baju berkerah, bersepatu selain kets, dan tidak boleh jeans. Semua itu bertolak belakang dengan saat di DPR. Sandalan, kaosan, jeans, bahkan tidurnya ngemper di tiang-tiang Nusantara III.
"Eh garap di bioskop saja yuk," ajak seorang teman, usai meliput agenda Presiden di dalam Kantor Presiden. Saat itu masih Pak SBY sebagai Presiden. Kantor Presiden berada di lingkungan dalam Istana Kepresidenan, sehingga penjagaannya pun sangat ketat.
Di mana itu bioskop di dalam Istana? Pandangan ku sempat mencari-cari. Bukan di sana, di sana Istana Negara. Bukan juga di belakang sana, itu Istana Merdeka. Di sisi barat pun bukan, itu Wisma Negara.
Langkah demi langkah menuju ruangan pers, pikiran ku melayang-layang. Hingga sampai di ruang itu, mengambil nasi kotak ayam kering yang menjadi jatah makan siang, lalu menyantapnya. Tapi di mana Bioskop Istana itu, masih menjadi tanda tanya.
"Mbak, bioskop di Istana itu dimana sih?" tanya ku ke seorang senior. Dia tersenyum kaget. Untung ayam sayur yang baru dimakannya, tidak disemburkan ke depan muka ku.
Barulah aku tahu dari penjelasannya. Ternyata lokasi kami ngumpul inilah yang disebut Bioskop Istana. Lama kelamaan, terkumpullah cerita lengkap kenapa dinamakan Bioskop.
Bagaimana ceritanya? Tunggu saja "Di Balik Layar Jokowi; Cerita Wartawan Istana Kepresidenan". (Promo dulu hahaha).
Kali ini mari bahas foto Bioskop Istana. Foto pertama ini, saya ambil dari FB mas Arys yang juga bertugas di Istana Kepresidenan. Saat itu Presiden Jokowi tiba-tiba melakukan sidak ke bioskop.
Di belakang Pak Jokowi itu terlihat dua pintu. Pintu sebelah kiri, adalah pintu masuk toilet laki-laki. Agak kotor, jika tidak dibilang sangat kotor. Bahkan kerap kali ditemukan banyak puntung rokok. Belum lagi soal aromanya.
Pintu sebelah kanannya itu sebenarnya ruangan kecil, ukuran sekitar 1x2 meter. Saat Bioskop Istana masih seperti itu, ruangan itu dijadikan tempat salat. Bayangkan, jika wartawan penuh maka antrinya sangat panjang. Agak becek juga, karena wudhu ya tetap di toilet.
Bagian paling kanan adalah toilet perempuan. Tapi tidak tampak dalam foto tersebut. Tentu lebih bersih dibanding toilet laki-laki.
Tak lama setelah sidak itu, Biskop Istana direnovasi. Tentu jauh lebih bersih, lebih tertata. Tanpa mengubah tampilan luarnya. Tapi di dalamnya, sangat bersih dan nyaman. Tempa salat dan toilet nya pun dipindah, dan tentu sangat nyaman dan bersih.
Yang berbeda cuma pintunya saja. Dulu, masuk Bioskop Istana bisa lewat depan. Kini, harus melalui pintu kaca dulu, lalu melewati lorong tengah. Ke kiri pertama toilet, depannya Bioskop. Sebelah kanan adalah tempat salat, yang kerap digunakan juga untuk rebahan usai salat.
Comments